Senja menjemput sang mentari kembali keperaduanya, senja- senja it mengingatkan aku akan masa it, kita bersama karena suatu kewajiban. Tak pernah sebelumya terfikir oleh ku tentang dirimu. sebenarnya waktu itu aku memikirkan orang lain yang tak lain teman mu ya,, teman mu. aku berharap bisa dibonceng olehnya, ku berharap dia mengantar ku pulang dan ku berharap dia ucapakan "hati- hati ya", tapi yang ku harapkan tak sesuai dengan kenyataan yang ada, bukanya dirinya tapi malah kamu yang bersedia mengantar ku pulang. Hari pertama biasa, ah,,, mungkin besok aku bisa diantar dirinya pintaku dalam hati. hari kedua ternyata dirimu lagi yang mengantar dengan lembut kamu ucapkan "hati-hati nyebrang banyak mobil" , wah,, perhatianya samapi dibilangin itu.
setelah senja-senja itu tak lagi ku lewati, aku tak pernah juga memikirkan kamu. tapi dalam hati ini ada sedikit rasa kagum pada mu, pernah ku sedikit mencuri-curi untuk melihat mu, walau hanya sedetik. kadang kala saat ku mencuri pandang darinya dia melihat ku juga, mata kami saling bertemu dengan cepat ku berpaling dan tersenyum.
Sebenarnya tak ada yang spesial di hati ku tentang dia, tapi ku hanya suka memandang dan mengaguminya. aku tak pernah berkeinginan untuk memiliki hubungan yang lebih denganya karena kurasa aku lebih suka memandang mu dalam persembunyianku. aku pun tak beharap kamu memiliki rasa lebih padaku. ku berdoa
"tuhan jangan sampai aku jatuh cinta padanya, aku ingin hanya mengaguminya ".
mungkin bila orang tahu tentang cerita ini pasti akan banyak dari mereka yang mencibir bahkan menghina.
Dalam kediaman ku, dalam persembunyian ku, dan dalam ketidakperdulian ku, kuterus mengaggumi mu hingga kutiliskan kata-kata ini.
"aku tak ingin mengenal mu lebih dalam, tapi ku hanya ingin tahu sedikit tentang dirimu dari dalam"
Pernah terlintas dalam pandangan ku pada mu, mengapa setiap ku memandang u tak sengaja mata kita bertemu, apakah dirimu sedikit memperhatikan aku juga.
"perhatian mu itu loh, membuat orang salah paham aja"
#fial


.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)